BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
Bahan tambahan makanan
Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk tujuan tertentu selama proses
pengolahan maupun penyimpanan yang dapat mempengaruhi karakteristik produk
pangan
BahanTambahan Pangan (BTP)
adalah bahan yang tidak untuk dimakan dan biasanya komponen khas makanan,
mempunyai dan tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja ditambahkan kedalam
makanan pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan,
pengemasan, dan penyimpanan produk makanan olahan.
CONTOH BTM YAITU SEPERTI:
Antioksidan,Pengawet,Penstabil,Nutrien,pemanis,Pemasam,Pengemulsi,Flavor,Pewarna
Bagan 1
Tujuan Penggunaan BTM : 1. Meningkatkan penyimpanan 2. Meningkatkan
kesehatan :A.Fortifikasi B..Nutrifikasi C. Enrichment D. Restorasi 3). Memperlancar
proses pengolahan yaitu : Antibrowning , Antikepal, Stabilizer, Pembasah,
Formulations aids, Pengembang , pH control, Penjernih , Sekuestran 4) Meningkatkan
penyimpanan 5). Membuat makanan lebih menarik Yaitu Pewarna ,Flavor,Pemanis
1.Anticacking / Anti Kempal
• Mencegah bahan
menggumpal / tidak mengalir menyerap
kelebihan air atau menyalut partikel untuk meningkatkan daya tolak terhadap air
• Produk granula atau
tepung yang higroskopis ex: bumbu bubuk, susu bubuk, tepung
2. Antibrowning
Reaksi pencoklatan dapat terkadi dalam bahan pangan, disebabkan oleh:
ü Pencoklatan
enzimatis adanya aktivitas
enzim fenolase yang mengoksidasi polifenol ex: pada buah-buahan dan sayur
ü Oksidasi vitamin C (non
enzimatis)
ü vit C kontak dengan
udara dan suhu asam
dehidroaskorbat asam
diketogulonat menghasilkan senyawa berwarna coklat
3. Curing
ü Pengolahan daging
Panas menyebabkan waena
daging berubah dari merah menjadi coklat
Terjadinya karena
perubahan mioglobin (pigmen daging) menjadi metmioglobin
ü Curing
Proses penggaraman
menggunakan garam nitrit/nitrat
Panas akan mengubah
mioglobin menjadi nitrosilhemokromogen yang berwarna merah cerah
4. Dough Strengtheners
ü Penguat adonan yang
berfungsi memperkuat gluten, sehingga gluten mampu menahan gas pada proses
pemanggangan roti/cake mengembang
ü Asam askorbat : membantu
enzim glutation dehidrogenase (pada tepung)
mengoksidasi gugus sufhidril
terbentuk ikatan disulfida pada
gluten memperkokoh adonan
5. Firming agent / Pengeras
ü Pengolahan panas atau
pemebkuan jaringan biasanya menyebabkan pelumakan karena adanya perubahan
struktur sel ex. Sayur dan buah
ü Pektat
berperan dalam stabilitas struktur jaringan
6. Flour Treating Agent
ü Pemutih tepung
berperan mengoksidasi pigmen karotenoid
selama proses penggilingan tepung
ü Benzoil peroksida
ditambahkan 0,025 – 0,075 % dengan
konsentrasi 10 – 40 ppm
7. Formulation Aids
ü Bahan yang digunakan
untuk mempermudah proses pencampuran, meliputi :
a. Bahan pengikat
(binder)
Pengemulsi
STPP (Sodium tripoliphosphat) untuk nugget, sosis
b. Bahan pengisi (filler)
Maltodekstrin pada
pembuatan bubur instan
c. Tabletting
aids membantu memperlicin
tablet, mencegah lengket pada proses pencetakan
maltodekstrin pada pembuatan tablet effervescent
8. Humectant (Pembasah)
ü Bahan yang ditambahkan
untuk mempertahankan air bahan pada produk IMF (Intermediate Moisture
Food)
menjaga tekstur
tetap kenyal dan lembut
Produk IMF : marshmallow, jeli, selai, manisan buah, dll
ü Alkohol polihidrat
karbohidrat yang
memiliki gugus fungsional hidroksil
(OH) menahan air, memperbaiki
rehidrasi, mengendalikan viskositas dan tekstur
ex. Gliseol, sorbitol,
manitol
9. Leavening Agent (Pengembang)
ü Senyawa yang dapat
melepaskan gas dalam adonan pada suhu dan kadar air yang sesuai
Gas yang
dilepas mengembang karena
panas terperangkap dalam struktur
adonan menghasilkan produk yang
nerongga
ü Baking powder
§ Kombinasi garam
bikarbonat dan pengembang asam
§ Menghasilkan CO2 (gas
yang dilepaskan)
10. pH Control Agent
ü Acidulan (pengasam)
ü Basa
berfungsi meningkatkan warna dan cita rasa
a. NaOH peda pengolahan
buah zaitun
mempermudah pengupasan, menghilangkan rasa
pahit, membentuk warna yang lebih gelap
b. Pengolahan Coklat
meningkatkan reaksi Maillard sehingga warna
permen lebih gelap (dark chocolate)
11. Penjernih
ü Protein dan senyawa
pektin dan polifenol (antosianin, flavonoid,
tanin) berperan dalam pembentukan koloid
penyebab kekeruhan ex. Bir, anggur, jus buah
ü Bentonit
cepat membentuk endapan dengan protein, yang
kemudian dapat dihilangkan dengan penyaringan
ü Gelatin
menyebabkan agregasi kompleks protein-tanin
pada jus apel, sehingga kekeruhan bisa dikendalikan
12. Clouding Agent
ü Pengeruh yang berfungsi
memberikan kesan keruh pada minuman Ex. Jus jeruk
ü Pengemulsi : Adanya
bagian hidrofonik tidak larut
sempurna dalam air menyebabkan larutan
menjadi keruh
13. Flokulan
ü Bahan yang berfungsi
untuk mempercepat proses penggumpalan
ü Diaplikasikan dalam
pemisahan suatu bahan dari larutan Ex. Penambahan susu kapur dalam
pemisahan bahan pengotor dari nira tebu
14. Crystalization Inhibitor
ü Bahan yang mencegah
kristalisasi suatu komponen pangan dalam produk atau pengolahan pangan
ü Glukosa pada pembuatan
sirup
jika tidak ditambahkan penghambatan
kristalisasi, maka selama penyimpanan suhu rendah, sukrosa dan fruktoasa akan
mengkristal sehingga menyebabkan tektur berpasir
15. Propellant, Aerolating Agent, and Gases
ü Gas yang ditambahkan
pada produk bertekanan tinggi
(minuman karbonasi, whipped toppings)
ü Gas inert dan
tidak reaktif, tidak berbahaya
ü Contoh :
N2 (kelarutannya rendah
dalam air, lemak dan minyak) sebagai propellant pada pembuatan kecap
(tidak menginginkan buih)
N2O dan CO2 (kelarutan
tinggi di air) pembentukan buih pada
whipped ceam
16. Sequestrant / Pengkelat
ü Senyawa ini menjaga
stabilitas makanan dengan membentuk kompleks dengan ion logam atau alkali
ü Bahan pangan mengandung
ion logam seperti Mg(klorofil), Cu, Zn, Mn (Enzim), dan Fe
(protein) dapat lepas selama pengolahan, menyebabkan
:Perubahan warna, Ketengikan , Kekeruhan , Perubahan
rasa
17. Surface Finishing Agents
ü Bahan yang digunakan untuk
meningkatkan daya terima produk secara keseluruhan
ex. Waxes untuk penyalut apel
menghambat distribusi air dan meningkatkan daya simpan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar